Sabang, 21 September 2018 – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I melalui Terminal BBM Sabang, kembali mewujudkan kepeduliannya melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Bidang Kesehatan dan Pemberdayaan Ekonomi bagi masyarakat berupa revitalisasi posyandu untuk meningkatkan taraf kesehatan ibu, bayi, balita, serta lansia, keterampilan sablon dan reparasi hp, serta pelatihan pengolahan hasil ikan.
Bertempat di Kantor Keuchik Gampong Kuta Barat, pada Jumat (21/9), kegiatan dibuka dengan sambutan dari Operation Head Terminal BBM Sabang, Zarnedyn dan dihadiri oleh Perwakilan Camat Suka Karya, M. Azhari, Kepala Puskesmas setempat, Dr. Ningsih, serta masyarakat sekitar. Penyaluran Program Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Terminal BBM Sabang bagi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di wilayah sekitar daerah operasi.
Operation Head (OH) Terminal BBM Sabang, Zarnedy dalam kesempatan ini mengungkapkan harapannya supaya program CSR ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. "Sebagai bentuk bagian dari tanggung jawab Pertamina kepada lingkungannya, maka TBBM Sabang memberikan bantuannya berupa pemberdayaan ekonomi masyarakat", ungkapnya.
Sementara itu, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Rudi Ariffianto mengungkapkan bahwa realisasi kegiatan CSR rutin dilaksanakan di seluruh wilayah operasional Pertamina MOR I guna membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. "Komitmen Pertamina dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) diwujudkan dalam berbagai kegiatan CSR yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, manajemen bencana, maupun bantuan khusus", ujar Rudi.
Sedangkan Camat Suka Karya, M. Azhari dalam kesempatan ini sangat berterima kasih kepada Pertamina MOR I khususnya Terminal BBM Sabang yang telah memberikan kepedulian kepada masyarakat Suka Karya. "Bantuan yang diberikan sungguh sangat bermanfaat bagi masyarakat, kami mendapatkan kemampuan dan pengetahuan yang bisa digunakan sebagai mata pencaharian, juga fasilitas kesehatan berupa posyandu yang sangat memadai" ungkapnya.