Pertamina Tekankan Pembinaan Go Modern, Dukung Produk Binaan Berbasis Pengolahan Pangan Lokal

Jakarta, 25 Oktober 2020PT Pertamina (Persero) melalui Program Kemitraan mendukung penuh upaya pengolahan pangan lokal menjadi produk UMKM yang Go Modern. Sehingga produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus membuka peluang lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

Salah satu UMKM binaan Pertamina yang berkecimpung dalam dunia bisnis pengolahan pangan lokal adalah Ico Ordiana. Pemilik usaha Gerai Amanah ini mengolah berbagai produk lokal yang murah dan mudah didapat. Seperti singkong, ubi-ubian, dan aneka macam ikan. “Tahun 2006 mulai usaha olahan ikan, kemudian merambah ke bahan-bahan lain,” katanya.

Ico Ordiana atau yang akrab disapa Diana ini telah melakukan diversifikasi produk, baik berupa frozen food maupun produk makanan kering. Hingga saat ini produk yang dihasilkan diantaranya keripik ikan, bakso ikan, mpek–mpek, singkong frozen, rengginang ubi ungu, hingga tepung mocaf.

Sejumlah inovasi tak henti-hentinya dilakukan oleh Diana. Pembinaan Go Modern yang dilakukan Pertamina langsung diterapkan untuk mendongkrak daya jual produknya. Seperti perbaikan kemasan yang aman dan bagus, hingga persyaratan dan perizinan yang dibutuhkan agar produknya bisa beredar secara luas pun sudah dipenuhi.

Produk olahan ini sudah bersertifikat halal dan PIRT sehingga bisa menjadi nilai tambah terhadap produk olahan yang dihasilkan. “Dalam 1 bulan kami membutuhkan singkong sebanyak 100 kg yang kami dapatkan dari petani di Kerinci dan petani di pasar. Singkong inilah yang kami olah menjadi beragam panganan khas,” ujar Diana.

Saat ini pemasaran untuk olahan singkong dikirim ke swalayan retail terbesar di Kota Jambi, mall, toko makanan, kantin–kantin perkantoran dan penjualan online melalui media sosial facebook (iwapi amanah oleh oleh jambi) dan Instagram (@pempektekwan.amanahco) serta lewat ojek online dengan merk dagang "IWA-QU".

Dalam mengelola bisnisnya, Diana dibantu oleh 5 orang karyawan di rumahnya. Mereka mampu menghasilkan puluhan bungkus produk setiap harinya. Produk yang dijual pun dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau. Yakni mulai Rp 10 ribu untuk olahan singkong hingga Rp 50 ribu untuk produk olahan ikan kemasan besar. Dengan range harga itu, Diana mampu mengantongi omzet sebesar Rp 60 hingga Rp 70 juta per bulan.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menambahkan, seluruh mitra binaan Pertamina akan mendapat pembinaan serupa dengan Diana. Mereka akan dibina agar dapat naik kelas. Dengan parameter yaitu memiliki izin usaha dan sertifikasi terkait, serta dengan adanya penambahan omzet dan tenaga kerja. “Dengan naik kelasnya UMKM, diharapkan mereka bisa mandiri dan turut mendukung kemandirian perekonomi bangsa,” ujarnya.

Sebelum itu, biasanya Pertamina akan memberi perhatian lebih pada pembinaan dasar terlebih dahulu. Seperti membantu dapat pengurusan izin usaha atau sertifikat lain. Setelah itu mendorong dari UMKM tradisional menjadi Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global. “Ini sebagai implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs). Diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Fajriyah.

 

Share this post