Bengkulu, 23 Maret 2018 - Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu mendukung penuh operasional Proyek Panas Bumi Hululais, yang kini tengah dikerjakan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Direktur Pengamanan Objek Vital (Pamobvit) Polda Bengkulu Kombes Pol Mohamad Arifin melakukan kunjungan kerja ke Proyek Hululais di Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong (21/3), sebagai bagian asistensi sistem pengamanan Polri terhadap objek vital nasional (obvitnas) milik PGE sesuai UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kunjungan tersebut juga sekaligus memahami lebih jauh terkait dengan kegiatan operasional bisnis panas bumi (geothermal).
Mohamad Arifin mengatakan pengamanan obvitnas khususnya di sektor minyak dan gas bumi (migas) dan panas bumi sudah menjadi tanggung jawab dan komitmen semua pemangku kepentingan.
Pemerintah pun telah mengaturnya melalui Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional (Obvitnas) dengan pertimbangan bahwa obvitnas memiliki peran penting bagi kehidupan bangsa dan negara ditinjau dari aspek ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
Khusus di lingkup industri migas, jelasnya, pengamanan sangat dibutuhkan karena wilayah kerja fasilitas operasi migas yang merupakan aset negara.
Mohamad Arifin menambahkan asistensi tersebut juga sebagai wujud tanggung jawab Polda Bengkulu dalam menjaga obvitnas di Propinsi Bengkulu yang menjadi wilayah teritorialnya.
Obvitnas, menurut dia, bisa berjalan dengan baik apabila telah menerapkan sistem manajemen pengamanan, yang komprehensif, sehingga gangguan bisa diredam semaksimal mungkin.
"Kami, dalam hal ini Polda Bengkulu sangat mendukung penuh operasional proyek PGE di Hululais," tegas Mohamad Arifin.
Saat site visit ke lokasi pemboran sumur Geothermal HLS-D/1, Cluster A, Cluster X, dan Disposal, Direktur Pamobvit Polda Bengkulu, yang didampingi jajaran perwira Polda Bengkulu lainnya, selanjutnya mendapat pemaparan lebih detail dari Pimpinan Proyek Hululais Hasan Basri.
Menurut Hasan Basri, Proyek Geothermal PGE Hululais adalah proyek strategis untuk ketahanan energi nasional terutama bagi Provinsi Bengkulu dan juga Sumatera.
Oleh karena itu, menurut dia, keberadaan proyek Hululais sangat memerlukan dukungan sistem manajemen pengamanan yang baik.
"Proyek Hululais ini padat modal dan teknologi, sehingga apabila pengamanan kurang diperhatikan bisa berpotensi terhambatnya proyek," kata Hasan Basri.
Sekilas PT Pertamina Geothermal Energi (PGE)
Saat ini PGE memiliki 12 wilayah kerja panas bumi dengan total kapisitas terpasang sebesar 617 MW yang dihasilkan dari Kamojang 235 MW, Ulubelu 220 MW, Lahendong 120 MW, Sibayak 12 MW, dan Karaha 30 MW.
Selain itu, secara paralel PGE sedang melakukan proyek-proyek panas bumi yang terdiri atas Lumutbalai Unit 1&2 kapasitas 2x55 MW, Hululais Unit 1&2 kapasitas 2x55 MW, dan Sungai Penuh Unit 1&2 kapasitas 2x55 MW.