Produksi Migas Pertamina Capai 571 MBOEPD

Produksi Migas Pertamina Capai 571 MBOEPD

JAKARTA – Produksi minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero) sampai dengan Juli 2015 mencapai 571 MBOEPD atau meningkat 9,8% dibandingkan dengan realisasi periode yang sama pada tahun lalu sebesar 520 MBOEPD.

 

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan terhitung sejak awal tahun tren produksi hulu migas Pertamina terus mengalami peningkatan. Pada Januari 2015, rata-rata produksi minyak Pertamina secara konsolidasi mencapai 259, 74 MBOPD dan rata-rata hingga Juli 2015 meningkat menjadi 275 MBOPD.

 

Peningkatan juga terjadi pada produksi gas, di mana pada Januari 2015 rata-rata produksinya 1.621,46 MMSCFD lalu selama tujuh bulan rata-ratanya menjadi 1.712 MMSCFD. Dengan peningkatan tersebut, produksi migas Pertamina hingga Juli telah mencapai 571 MBOEPD.

 

Dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, produksi migas Pertamina mengalami pertumbuhan positif, yaitu 9,8%, di mana hingga Juli tahun 2014 produksi migas perusahaan mencapai 520 MBOEPD. Rata-rata produksi minyak naik 7,8% dari 255 MBOPD menjadi 275 MBOPD, sedangkan rata-rata produksi gas naik sekitar 11% dari 1.540 MMSCFD menjadi 1.712 MMSCFD.

 

“Tren hasil produksi tersebut menunjukkan Pertamina secara konkret telah memberikan kontribusi nyata bagi upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional, baik dari sumber-sumber dalam maupun dari luar negeri,” kata Wianda.

 

Dari dalam negeri, produksi migas Pertamina utamanya berasal dari Pertamina EP (PEP) dan Pertamina Hulu Energi (PHE). Untuk PEP bersumber dari Prabumulih, Ramba, Jatibarang, Unitisasi Sukowati, Sanga-sanga, Bunyu untuk minyak, dan Subang, Bunyu, dan Pendopo untuk gas. Adapun, dari PHE kontribusi produksi utamanya berasal dari ONWJ, WMO, CPP BOB, dan OSES untuk minyak, serta ONWJ, Corridor, Tomori, WMO, dan Jambi Merang untuk gas.

 

Pertamina, lanjut Wianda, berkomitmen terus memberikan upaya terbaik guna meningkatkan produksi perusahaan, berkontribusi pada upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional. Pengembangan sektor hulu, katanya, merupakan salah satu dari lima pilar prioritas strategis Pertamina, yang ditempuh dengan meningkatkan produksi migas domestik dan internasional.

 

“Dari domestik, selain mempertahankan produksi dari lapangan-lapangan yang sudah ada, prioritas Pertamina dalam dua tahun ke depan adalah menyiapkan proses pengambilalihan Blok Mahakam, perpanjangan Blok ONWJ dan berkontribusi pada peningkatan produksi Blok Cepu. Adapun, untuk pengembangan internasional dapat ditempuh dengan menggenjot produksi dari lapangan yang sudah dikuasai dan menambah blok-blok migas baru yang diakuisisi dalam beberapa tahun ke depan,” terangnya.

Share this post