Program Langit Biru Bukti Masyarakat Bali Peduli Lingkungan

Bali, 13 Oktober — Mengutip dari www.iqair.com, situs yang menampilkan kualitas udara di berbagai kota dunia, sepekan sebelum Program Langit Biru  Bali dijalankan, tercatat indeks kualitas udara di Denpasar rata-rata di angka 67,5. Sedangkan pada minggu pertama September kemarin, tercatat indeks kualitas udara di Denpasar rata-rata di angka 51. Bahkan rata-rata seminggu akhir September, rata-rata indeks kualitas udara di angka 48 (semakin kecil, udara semakin bersih atau kualitas lebih baik).

Sementara kualitas udara yang setara juga terekam di Kabupaten Gianyar, di pekan kedua Bulan Oktober ini, rerata kualitas udara di kabupaten tersebut berkisar di angka 46. Dua wilayah ini, Kota Denpasar dan Kab. Gianyar menjadi percontohan penerapan program Langit Biru dari Pertamina yang mendukung upaya Pemerintah Daerah untuk menerapkan pemanfaatan energi bersih di Provinsi Bali.

Di Kab. Gianyar, setelah berjalan lebih dari dua pekan Program Langit Biru Bali, kepedulian masyarakat akan hadirnya udara bersih ditunjukkan dengan meningkatnya konsumsi bahan bakar yang lebih berkualitas dari Pertamina. Jumlah konsumsi produk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium menurun drastis menjadi tinggal 3 persen dari yang sebelumnya masih sebesar 18 persen. Sebaliknya, untuk BBM jenis Pertalite dengan Research Octane Number (RON) 90, konsumsinya meningkat dari 67 persen menjadi 83 persen. 

Melalui Program Langit Biru, Pertamina MOR Pemasaran Regional Jatimbalinus memberikan harga khusus Pertalite setara harga Premium untuk konsumen di Kab. Gianyar. Melalui program tersebut, harga BBM RON 90 itu menjadi Rp.6.450,- per liter untuk kendaraan bermotor roda dua, roda tiga, angkot plat kuning, dan taksi plat kuning. Program ini berlaku di 23 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kab. Gianyar, dari total 28 SPBU yang ada, mulai tanggal 29 September  sampai dengan 28 November Tahun 2020.

Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jatimbalinus, Rustam Aji menyampaikan peningkatan konsumsi ini bentuk kepedulian masyarakat akan manfaat kualitas udara yang lebih bersih dan lebih baik. "Bali sebagai barometer pariwisata Indonesia, dan destinasi ternama di dunia mendapat dukungan dari masyarakatnya untuk menjadi pelopor penerapan Program Energi Bersih yang berujung meningkatnya kualitas udara dan lingkungan," ujar Rustam.

Di Kota Denpasar yang sudah lebih awal dimulai Program Langit Biru (sejak Bulan Juli), tren konsumsi BBM masyarakat akan pemilihan produk BBM yang lebih ramah lingkungan masih terus meningkat. Proporsi konsumsi produk Premium sebelum bergulirnya program ini sebesar 28 persen dari total seluruh produk gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) atau sekitar 114 Kilo Liter (KL) dari konsumsi keseluruhan produk yang sebanyak 408 KL perhari. 

Setelah Program Langit Biru bergulir, perbandingan konsumsi produk Premium di Kota Denpasar hanya tinggal 8,5 persen atau sebanyak 42 KL dari total konsumsi seluruh produk gasoline di wilayah tersebut yang perharinya dilayani oleh Pertamina sebanyak 490 KL. Hal ini seiring dengan meningkatnya konsumsi produk Pertalite yang naik proporsinya dari 53 persen menjadi 75 persen sampai dengan pekan kedua di Bulan Oktober. 

Pertamina dalam menjalankan operasi bisnisnya terus berupaya untuk memberikan edukasi kepada pelanggan akan pilihan produk yang tepat untuk kendaraannya melalui berbagai program promo saat bertransaksi di SPBU. “Pelanggan pengguna Pertamax dapat menghemat Rp.250,- per liter, dengan bertransaksi via aplikasi MyPertamina dan secara otomatis mendapatkan kupon undian Berbagi Berkah MyPertamina lebih banyak dari pelanggan yang bertransaksi secara tunai, kemudian kemudahan untuk melakukan penukaran kupon untuk mengikut undian juga dapat dilakukan melalui aplikasi secara cepat,” tutup Rustam. **

 

Share this post