Program Sehati Pertamina, Dampingi 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Makassar, 4 Oktober 2019– Program Sehat Anak Ibu Tercinta (Sehati) Pertamina yang dilaksanakan di Kelurahan Pattillangoan, Kecamatan Ujung Aspal, Kota Makassar, ditujukan untuk mendampingi 1000 hari pertama kehidupan anak agar kebutuhan gizi terpenuhi dengan baik. Program ini juga diharapkan mencegah stunting pada anak, yang terjadi karena perkembangan yang kurang sempurna. 

Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, Hatim Ilwan mengatakan Program Sehati yang dikembangkan pihaknya merupakan program untuk memperbaiki gizi bayi, anak-anak serta ibu hamil dan menyusui. Program ini dijalankan bekerjasama dengan Puskesmas setempat. 

“Program Sehati sudah kita mulai sejak tahun 2018 lalu, melalui beberapa kegiatan untuk meningkatkan gizi balita. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan antara lain pemberian paket makanan terpadu, pemberian obat cacing, demo masak, kelas edukasi serta kunjungan rumah,” kata Hatim. 

Menurut Hatim, berdasarkan data di Puskesmas setempat, terdapat 28 balita mengalami masalah kekurangan gizi yang tersebar di 5 RW di Kelurahan Pattillangoan, karena itu Program Sehati diharapkan akan membantu mengurangi balita kekurangan gizi. 

Dalam pelaksanaan Program Sehati, lanjut Hatim, Pertamina melibatkan ahli gizi untuk memonitoring program, melakukan pre dan post test untuk mengukur tingkat keberhasilan edukasi, rekap hasil food frekuensi setiap sasaran serta laporan kepatuhan sasaran. 

“Dari hasil program selama tahun 2018 lalu, telah berhasil memperbaikan gizi 16 orang balita dari 23 balita yang menjadi sasaran program,” imbuh Hatim. 

Tahun 2019 ini, Program Sehati dilanjutkan pada tahap 2 untuk menyempurnakan yang telah dicapai pada tahun lalu, Karena masa setahun itu dirasa belum cukup untuk memperbaiki gizi semua balita.

Dari pengukuran berat dan tinggi badan yang dilakukan tim di lapangan, beberapa anak mengalami stunting akibat kekurangan gizi dan akan sulit dipulihkan jika tidak memberi gizi yang cukup pada masa pertumbuhan “emas” anak-anak tersebut. 

“Program Sehati tahap II berfokus pada penuntasan masalah gizi pada balita untuk memutuskan mata rantai stunting anak. Program ini dikembangkan dengan melakukan pendampingan selama 1.000 hari pertama kehidupan, sejak proses kehamilan hingga usia bayi dua tahun,” pungkas Hatim.**

Share this post