PTGN Mensuplai CNG untuk Trans Semarang

Semarang, 9 Januari 2019 – PT Pertagas Niaga (PTGN) selaku afiliasi Pertamina yang bergerak dalam usaha niaga gas alam mulai mensuplai Compressed Natural Gas (CNG) Envogas untuk bahan bakar transportasi gas bagi bus Trans Semarang mulai Rabu (9/1). Pemanfaatan CNG tersebut bersamaan dilakukan dalam acara Grand Launching BRT (Bus Rapid Transit) Trans Semarang berbahan bakar gas di hotel Patra Jasa Semarang, Jawa Tengah. Acara ini dihadiri Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrasuktur Migas Kementerian ESDM, Alimuddin Baso, ST, MBA, Plt Bina Pembangunan Kemendagri, Drs Eduard Sigalingging, M.Si, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan Kemenko Perekonomian, Dr Rizal Edwin Manansan AK,M.SC, Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo, Walikota Toyama, MR. Masashi Mori, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, VP Strategic Planning & Development PT Pertamina (Persero), Edwin Irwanto, VP Commercial Java PT Pertagas Niaga, Kusdi Widodo, dan President of Hokusan, Co, Ltd, Yamaguchi Masahiro.

Pemanfaatan CNG Envogas oleh PTGN dilakukan guna mendukung konversi energi BBM ke BBG. Diharapkan hal ini dapat mendukung pemanfaatan energi bersih yang ramah lingkungan, lebih efisien dan hemat. "Pada tahap awal Suplai CNG Envogas diperoleh dari mobile refuelling unit (MRU) dan selanjutnya akan disuplai oleh 3 SPBG yang telah tersedia di kota Semarang yang dibangun Pertamina melalui dana APBN. Dengan 72 armada bus Trans Semarang koridor 1, 5, 6 dan 7 diharapkan selain bisa meningkatkan kualitas transportasi juga menyumbang lingkungan yang lebih bersih bagi warga Semarang dan sekitarnya. Selain itu, hal tersebut juga mendukung program pemerintah terkait diversifikasi BBM ke bahan bakar gas," tutur Kusdi.

MRU adalah solusi untuk pemanfaatan gas bagi kebutuhan industri dan transportasi dengan cara cepat, MRU didesain khususnya untuk memenuhi kebutuhan gas bagi wilayah yang belum tersambung jaringan pipa gas. “Artinya di manapun saat ini suplai CNG mendukung ketahanan energi yang dibutuhkan bagi industri maupun transportasi,” tutup Kusdi.

Share this post