Putra Putri Terbaik Bojonegoro Cetak Prestasi Gemilang, Siap Kawal Proyek Gas Jambaran Tiung Biru PEPC

21 Agustus 2021 – Ali Masykur Musa merupakan salah satu peserta dari Program Diploma I pada Program Apprentice, sebuah program kerja sama antara PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dengan PEM Akamigas Cepu yang bertujuan mempersiapkan calon pekerja di proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) PEPC. Ali berhasil lulus dengan meraih IPK tertinggi yakni 3.85 setelah menempuh pendidikan selama 18 bulan. Hal ini disampaikan oleh Direktur PEM Akamigas, RY Perry Burhan pada acara kelulusan dan pelantikan 108 peserta Program Apprentice secara virtual pada Kamis (19/08/2021).

Program Apprentice dimulai pada tahun 2019, dimana sebanyak 108 putra putri terbaik asli Bojonegoro bersiap diri menjalankan program pelatihan untuk bergabung di Proyek Pengembangan Unitisasi Lapangan Gas JTB PEPC yang berada di Zona 12, Regional 4 Subholding Upstream Pertamina. 

Direktur Utama PEPC, Awang Lazuardi dalam sambutannya menyampaikan bahwa proyek gas JTB akan segera on stream dan mulai beroperasi pada akhir tahun 2021. Untuk itu, proyek JTB tentu membutuhkan operator dan tenaga kerja dengan skill handal dalam mengelola dan mengoperasikan lapangan. JTB sendiri ditetapkan Presiden Republik Indonesia sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk menjawab kebutuhan gas di Wilayah Jawa. Ke depan diharapkan putra-putri terbaik asli Bojonegoro ini mampu turut mengawal proyek gas JTB dalam beroperasinya.

“Adik-adik, selamat bergabung di Pertamina. Ke depan adik-adik yang akan mengemban amanah sebagai Perwira Pertamina di PSN Jambaran-Tiung Biru. Saat ini JTB masuk pada fase akhir, yaitu telah lebih dari 93 persen pembangunannya dan akan mulai on stream pada akhir tahun. Saya yakin di tangan adik-adik ini, proyek JTB akan mampu memberikan kontribusi energi yang dibutuhkan negeri ini,” ucap Awang.

Kepada PEM Akamigas Cepu, Awang menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya dalam mendidik dan membimbing generasi muda Bojonegoro dengan penuh dedikasi, sehingga berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan. Awang juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Bojonegoro, SKK Migas dan Kepala BPSDM atas sinergi yang sudah terjalin selama ini sehingga berbagai pencapaian mampu ditorehkan oleh PEPC. Diharapkan ke depan kerjas ama yang lebih baik akan bisa terus terjalin demi kemajuan bersama.

Pada kesempatan yang sama Kepala UPP JTB SKK Migas, Waras Budi Santosa, yang mewakili Kepala SKK Migas menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan 108 peserta program. “Mudah-mudahan proyek JTB dapat berjalan lancar dan dapat segera on stream, sehingga adik-adik dari Program Apprentice segera memiliki pijakan dan segera berkarya di proyek kebanggaan bangsa ini,” ungkap Waras.

Sementara itu, mewakili Bupati Bojonegoro, Kepala Dinas Perinaker Bojonegoro, Welly F., menyampaikan penghargaan yang luar biasa kepada PEPC dan SKK Migas yang telah memberikan kesempatan kepada 108 putra-putri terbaik Bojonegoro. “ Ini momen luar biasa, bertepatan dengan HUT RI dan sesuai dengan tema yakni Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, sangat selaras dengan berhasilnya putra-putri Bojonegoro mencapai kelulusan dengan nilai yang baik pada Program Apprentice ini,” sebut Welly. 

Dipesankan agar para peserta yang telah lulus ini tidak cepat puas, tidak jumawa. “Dari sekian banyak generasi di Bojonegoro, Anda diharapkan menjadi contoh dan semangat kepada generasi muda lainnya. Kepada para orang tua mohon dibimbing terus anak-anak kita untuk menjadi pribadi yang berintegritas dan baik,” tambah Welly.

Prosesi pelantikan virtual calon operator dan teknisi di project JTB ini disaksikan oleh General Manager JTB, Charles L Tobing, dan juga para orang tua peserta. Para mahasiswa asli Bojonegoro telah dibekali materi yang meliputi kesamaptaan dan kedisiplinan, perkuliahan tatap muka di kelas atau teori, perkuliahan di laboratorium atau praktik, kunjungan lapangan di industri migas serta praktik magang di fasilitas milik Pertamina. 

Melalui Program Apprentice ini 108 siswa mampu meraih sertifikat keahlian setara diploma satu plus. Semua peserta ini mampu meraih IPK di atas 3.0 dengan rata-rata nilai IPK peserta didik ialah 3.43 sedangkan IPK terbaik dengan nilai 3.85.

Share this post