Penajam, 8 April 2018 - Rembesan minyak mentah yang terjadi di Desa Nenang, Penajam sudah teratasi sejak pukul 03.00 wita dini hari ini (8/4). Sejak ditemukannya satu titik kebocoran di pipa bawah tanah tersebut kemarin malam (7/4), Pertamina segera mengerahkan tenaga untuk dapat memperbaikinya.
Rembesan minyak terjadi saat dilakukan pengalihan penyaluran minyak mentah dari pipa cadangan di Terminal Lawe-lawe, ke Kilang Balikpapan pasca patahnya pipa utama.
Sejak ditemukannya rembesan, Pertamina dan masyarakat setempat melakukan penyisiran di sepanjang pipa. Sebagai antisipasi pertama, oil boom digunakan terutama di Sungai Nenang untuk mencegah menyebarnya rembesan minyak. Selain itu juga dilakukan penyeprotan dispersan di wilayah tersebut.
Untuk mengantisipasi keluhan masyarakat, posko kesehatan langsung dibuka sejak Kamis (5/4).
Saat ini operasional penyaluran minyak mentah ke Kilang Balikpapan normal.
Region Manager Communication & CSR Kalimantan Yudy Nugraha menjelaskan, tanah yang terkena rembesan dibawa ke Terminal Lawe-lawe, agar lingkungan sudah aman. "Operasional penyaluran sudah normal,"jelasnya.
Pertamina berterima kasih kepada pemda dan masyarakat yang mendukung proses penanganan ini. Pertamina juga tetap akan memantau kondisi pipa tersebut.
"Kami bersyukur titik sudah ditemukan dan ditutup permanen. Meskipun terjadi hujan dan air pasang dalam beberapa hari terakhir, tim kami tetap meneruskan proses penanganan di lokasi. Karena setiap turun hujan atau terjadi pasang, air akan naik sehingga penanganan lebih sulit. Apalagi kondisi lokasinya cukup sulit untuk dijangkau alat berat," sambung Yudy.