Jakarta, 18 Mei 2021 – Adanya sertifikat atau izin usaha sangat berpengaruh pada perkembangan bisnis yang dijalani oleh usaha mikro dan kecil (UMK). Dengan mengantongi kedua hal tersebut, tingkat kepercayaan dan kualitas produk UMK pun lebih terjamin. Untuk itu PT Pertamina (Persero) melalui Rumah BUMN (RB) memfasilitasi mitra binaannya dengan menggelar Halal Day 2021.
Acara yang dilaksanakan secara virtual ini menggandeng beberapa pihak yang berkompeten terkait sertifikasi produk halal. Di antaranya Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC), LPPOM MUI, dan Sucofindo. Selain itu juga dihadirkan pelaku UMK bisnis halal inspiratif yang karyanya sudah berhasil menembus pasar internasional dan go global.
Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Arya Dwi Paramita membuka langsung kegiatan yang diikuti lebih dari 200 peserta tersebut. Dalam sambutannya, Arya menjelaskan pentingnya sertifikasi halal bagi para pemilik usaha. “Produk yang bersertifikat halal juga menjadi memiliki daya saing yang lebih tinggi dibanding produk yang tidak mencantumkan label halal di produknya” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Arya, Pertamina melalui Program Rumah BUMN memberikan fasilitas bagi pengusaha untuk mengembangkan produknya. Agar bisa melalui tahapan-tahapan penting atau biasa disebut roadmap pembinaan, mulai dari tahapan tradisional, Go Modern, Go Digital, Go Online, dan akhirnya bisa menembus pasar Nasional hingga Global, termasuk adanya sertifikasi halal di dalamnya.
Sejalan dengan Arya, Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar mengatakan, bahwa Indonesia adalah negara dengan komunitas muslim terbesar di dunia, oleh karenanya Indonesia bisa menjadi poros dari ekonomi halal global. “Tidak hanya kuliner, melainkan juga bisa dalam sektor kosmetik, busana, bahkan hingga karya-karya digital seperti musik dan sejenisnya” tutur Sapta.
Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2011-2014 ini menambahkan, saat ini tren halal juga makin meluas. Bahkan mulai digemari kalangan milenial. Sehingga butuh penyesuaian salah satunya terkait digitalisasi. “Halal ini harus mudah di-trace atau dilacak dengan sistem digital, supaya memudahkan orang untuk tahu apakah produk tersebut halal atau tidak,” imbuhnya.
Sapta juga memberikan beberapa tips agar para pelaku UMK dapat secara mudah menjadi UMK yang Go Halal dan Go Global. Yakni dengan cara memperbaiki kualitas mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan. Selain itu juga memanfaatkan market intelligent yakni dengan berkolaborasi dengan negara lain dengan potensi produk halal yang besar.
Sementara itu, Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, saat ini Pertamina melalui Program Kemitraan telah memiliki beberapa program untuk menghubungkan UMK dengan pihak dari luar negeri. Seperti Forum Bisnis yang digelar pada acara Pertamina SMEXPO tahun 2020 lalu.
“Pertamina bekerja sama dengan Indonesia Diaspora SME-SMI Export Empowerment & Development (ID-SEED), yakni organisasi Diaspora Indonesia di berbagai negara untuk mendampingi UMK agar dapat memasarkan produknya di pasar Global,” jelas Fajriyah.
Melalui Rumah BUMN, Pertamina ingin dapat senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.