Jakarta, 27 September 2021 – Kesuksesan para Usaha Mikro Kecil (UMK) binaan Pertamina saat ini merupakan buah dari lika-liku perjalanan bisnisnya. Tidak jarang, ada yang sampai rugi, hingga akhirnya bangkrut. Namun, kondisi itu tidak menyurutkan Motivasinya untuk membangun bisnis yang lebih baik lagi. Seperti yang ditunjukkan beberapa mitra binaan PT Pertamina (Persero) berikut.
Sebut saja Made Diksa Wimona. Mitra binaan Pertamina pemilik CV Denara Duta Mandiri sudah banyak merasakan asam garam di dunia bisnis. Dia memulai usaha pembuatan dupa dan pengharum ruangan pada tahun 1997. “Modal yang saya gunakan sebesar Rp1 juta, awalnya cukup menjanjikan dan berkembang,” ujarnya.
Namun, banyaknya bermunculan produk serupa dari pabrikan membuat usahanya terus mengalami kemunduran. Akhirnya, bisnisnya pun harus gulung tikar pada tahun 2005. Selang 2 tahun berselang, Diksa pun mencoba peruntungan kembali dengan memulai usaha pembuatan produk spa dan kosmetik. “Setelah banyak melakukan riset, usaha ini memiliki peluang yang bagus dengan jangka waktu lama,” tuturnya.
Benar saja, dengan modal awal sebesar Rp3 juta. Kini, usahanya mampu terus berkembang dengan omzet per bulan mencapai Rp120 juta. Bahkan, semenjak menjadi binaan Pertamina pada 2020 lalu, dia mampu menambah jumlah pekerja yang semula 13 orang kini menjadi 18 orang. Di mana turut berimbas pada kapasitas produksinya meningkat dari semula 25 ribu pcs/bulan menjadi 35 ribu pcs/bulan.
Kisah yang hampir sama dituturkan oleh Aji Komara. Pemilik usaha Mastercetak.id pernah mengalami kondisi terburuk dalam usahanya. Tepatnya pada tahun 2018, usahanya terancam bangkrut karena terlilit hutang. “Akibat piutang macet dengan nilai cukup besar sehingga menyebabkan kerugian besar juga,” tuturnya.
Namun, Aji tidak mau menyerah begitu saja. Dengan memaksimalkan kondisi yang masih tersisa, mulai dari bahan baku hingga pekerja yang loyal, dia mampu mempertahankan bisnisnya hingga saat ini. Berkat tekad yang kuat, kini usaha Mastercetak.id telah mendatangkan keuntungan hingga lebih dari Rp100 juta setiap bulannya. “Selalu ada saja hikmah yang diambil demi perbaikan dan kemajuan usaha,” ucapnya.
Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, Pertamina melalui Program Pendanaan UMK (PUMK) akan terus berupaya untuk membantu para UMK Indonesia agar terus bangkit. “Tentunya melalui pinjaman modal serta program pembinaan untuk mendorong UMK tersebut naik kelas, tangguh, dan mandiri,” tuturnya.
Menurut Fajriyah, melalui Program PUMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.