Rabu, 7 Agustus 2019 - PT Pertamina Hulu Energi - Offshore North West Java (PHE - ONWJ) bekerjasama dengan PT Pertamedika terus meningkatkan pelayanan, kesehatan, baik di Posko Kesehatan maupun layanan kesehatan keliling di Karawang, terutama sekitar wilayah terdampak tumpahan minyak.
PHE ONWJ telah menyiagakan ambulance dengan standart emergency yang dilengkapi dengan alat defibrilasi jantung otomatis (Automated External Defibrillator/AED), obatan-obatan serta paramedis yang berpengalaman.
VP Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya menyatakan pasca peristiwa gelembung gas yang mengakibatkan tumpahan minyak di sekitar sumur YYA-1, PHE ONWK bersinergi dengan Pertamedika mengirimkan peralatan medis dan tenaga kesehatan. Untuk mengantisipasi kondisi emergency telah disiagakan lima ambulance, lima dokter dan 35 paramedis yang disebar di empat posko kesehatan di Desa Cemara Jaya, Desa Sungai Buntu, Desa Sedari, dan Pantai Mutiara.
“Tenaga medis yang kita terjunkan akan melayani masyarakat baik di posko maupun secara proaktif melalui layanan jemput bola terutama bagi bagi masyarakat terdampak. Tim medis juga akan melakukan sosialisasi kesehatan, serta daily check up (DCU) kepada para sukarelawan yang membantu dalam pembersihan pantai,” ujar Ifki.
Layanan di Posko Kesehatan, lanjut Ifki, dilengkapi berbagai peralatan medis termasuk dengan alat defibrilasi jantung otomatis yang berfungsi menstimulasi detak jantung bagi yang mengalami gangguan jantung mendadak.
Menurut Ifki, masyarakat di daerah terdampak cukup antusias menyambut kehadiran Posko Kesehatan. Paramedis melayani keluhan kesehatan masyarakat, termasuk berbagai penyakit yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.
“Kita akan terus tingkatkan layanan medis yang dibutuhkan di Posko Kesehatan sesuai dengan kondisi di lapangan. Saat ini dengan peralatan dan paramedis serta obat-obatan yang disiagakan sudah cukup untuk melayani dengan baik,” imbuh Ifki.
PHE ONWJ juga menyambut baik keterlibatan berbagai lapisan masyarakat pesisir sebagai sukarelawan yang ikut berpartisipasi dalam pembersihan pantai, termasuk membantu proses kelancaran operasional Posko Logistik.
Sekitar total 1.000 orang menjadi relawan yang merupakan gabungan dari himpunan nelayan atau perangkat desa setempat, serta aparat terkait.
Kelompok masyarakat tersebut berasal dari berbagai profesi seperti nelayan dan aparat desa untuk perlindungan masyarakat (Linmas).
=========