Cilacap, 17 Oktober 2020 – Warga Kemiren, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, kini patut berbangga. Dipelopori oleh Kelompok Kemiren Asri Mandiri, yang banyak menggagas ide inovasi melalui beragam program pemberdayaan ekonomi masyarakat, wilayah tempat tinggal Warga Kemiren itu kini sudah menjadi Kampung Ekonomi Kreatif.
Kelompok Kemiren asri Mandiri merupakan binaan Refinery Unit (RU) IV Cilacap, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pemberdayaan masyarakat, yang berkembang dalam beragam jenis usaha dan terbukti mampu meningkatkan perekonomian desa, hingga akhirnya mereka dapat mendirikan Koperasi Kemiren Asri Mandiri.
Sedikitnya ada 13 kelompok usaha, diantaranya kelompok budi daya jamur, budi daya cacing, lele, dan bebek, kelompok kebun gizi, kelompok keaksaraan fungsional, kelompok Patra Asri Handycraft dan lain- lain. “Pada kondisi pandemi Covid-19 kami tetap menyiasati bagaimana caranya agar Kelompok Kemiren Asri ini bisa bertahan,” ujar Rumdani, Ketua Koperasi Kemiren Asri Mandiri.
Bersama Pertamina ia lalu menumpahkan ide mengadakan pelatihan yang dikemas dalam tema 'Ibu Siaga COVID-19 Kemiren Asri’. “Tiap tahun secara berkelanjutan, Pertamina merumuskan tema program yang berbeda-beda. Masa pandemi ini, kami lalu menggandeng mitra kami yang lain untuk bersinergi mengadakan pelatihan,” ujar Hatim Ilwan, Unit Manager Communication, Relations, & CSR RU IV Cilacap.
Pelatihan ini bekerjasama dengan AW Collection pimpinan Asih Wijayanti yang juga mitra binaan RU IV. Asih adalah contoh sukses pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19. Usahanya membuat masker dan hazmat sudah diakui hingga mampu menyuplai kebutuhan paramedis di wisma atlet sebagai pusat karantina COVID-19.
Didampingi Dinas Perindustrian Koperasi & Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kabupaten Cilacap, selain membuat masker dan hazmat, peserta juga mengikuti pelatihan membuat hand sanitizer berbahan dasar lidah buaya dan olahan rempah jahe merah sebagai minuman herbal penguat imun, serta pelatihan digital marketing.
Para peserta dibagi untuk mengikuti pembuatan hazmat sebanyak 5 orang, pelatihan membuat hand sanitizer, olahan jahe merah, dan pelatihan membuat masker masing-masing sebanyak 12 orang, sedangkan pelatihan digital marketing diikuti 10 orang. "Total peserta 51 orang, diharapkan mereka nanti akan menularkan ilmunya pada yang lain," ujar Rumdani.
Upaya Pertamina, masih menurut Hatim, tidak hanya sebatas membantu mereka yang mampu produktif, tapi juga bertanggung jawab untuk membantu memasarkan hasil kreasinya. "Maka itu kami juga mengadakan pelatihan digital marketing sebagai bentuk upaya pemasaran produk dengan menggunakan media digital di masa pandemi ini,“ ujar Hatim.
Hal ini tentu sesuai dengan inisiatif strategis Pertamina mewujudkan komitmennya dalam menjalankan program CSR, salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan melalui pendidikan perubahan perilaku, pola pikir, serta pelatihan keterampilan dan kesehatan secara tuntas.