Balikpapan, 4 April 2018 - Sekitar 1000 personil bergotong-royong melakukan aksi penanggulangan ceceran minyak di Teluk Balikpapan. Untuk menyedot sisa ceceran minyak di permukaan perairan, Pertamina menggunakan kapal oil skimmer. Sebelumnya ceceran minyak dikurung menggunakan oil boom untuk mempermudah proses penyedotan.
Di bagian yang lebih dekat dengan daratan, dilakukan penyedotan menggunakan vacuum truck. Minyak yang tersedot akan diproses dengan pola yang sama dengan hasil penyedotan di laut menggunakan oil skimmer.
Untuk ceceran yang berada di sekitar jetty, digunakan absorbent yang disebar di atas minyak. Absorbent akan menyerap minyak sehingga minyak dapat terambil bersamaan dengan absorbent tersebut. Pengumpulan absorbent yang sudah menyerap minyak tersebut dapat dilakukan dengan cara manual.
Upaya pembersihan ini dilakukan Pertamina bersama perusahaan migas di Kota Balikpapan seperti Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina EP Asset V, Petrosea yang juga memiliki fasilitas penunjang dan skill yang memadai dalam aktivitas penanganan ceceran minyak.
Pertamina Hulu Mahakam menurunkan Utility Boat Forissa 811dan Kapal Transko Celebes yang dilengkapi dengan oil boom dan skimmer beserta personelnya. Pertamina EP Asset V memberikan dukungan berupa penyediaan Oil Spill Dispersant (OSD), Oil Boom dan Oil Skimmer serta mengerahkan personel. Petrosea meminjamkan Elastic Oil Spill Response.
Sejak Sabtu (31/3), 70 orang personil langsung diturunkan oleh Pertamina untuk melokalisasi ceceran minyak agar tidak menyebar menggunakan oil boom dan mengurai ceceran minyak pada air menggunakan oil dispersant. Untuk selanjutnya dikumpulkan, diangkut dan ditreatment sebagai limbah B3. Kegiatan ini dilakukan di pelabuhan Semayang, Jetty Pertamina dan Kampung Atas Air Margasari.
Region Manager Communication and CSR, Yudi Nugraha, menjelaskan, “Selain fokus pada pembersihan perairan, kegiatan juga difokuskan pada meminimalisasi dampak di masyarakat dan lingkungan sekitar”. Hingga Selasa (03/04) Pertamina telah membagikan 5000 masker bagi masyarakat di beberapa wilayah. Selain itu, bersama-sama dengan masyarakat khususnya di Kampung Baru Ulu dan Kampung Atas Air Margasari membentuk Satgas untuk ikut mendukung upaya pembersihan lingkungan.
Kegiatan pembersihan pantai dilakukan bersama dengan sekitar 400 orang mahasiswa STT Migas, sekitar 300 orang TNI dan Polri, dan warga sekitar. Pembersihan dengan masyarakat dilakukan di pantai dengan cara manual mengingat cara tersebut lebih efektif untuk mengumpulkan ceceran minyak yang telah tersapu ke pantai. Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut, dilengkapi dengan alat pelindung yang memadai berupa sarung tangan dan masker.
Guna membantu meringankan keluhan kesehatan yang dialami warga, Pertamina bekerjasama dengan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan membuka Posko kesehatan di Kampung Baru Ulu dan Kampung Atas Air, serta menyiapkan kan tim kesehatan jika dibutuhkan pengecekan kesehatan di lokasi lain. Posko ini melayani pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara gratis.