Bojonegoro - Kepala Divisi Exploitation Skk Migas Wahju Utomo dalam kunjungannya di lapangan PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field, Kamis (13/09), memberikan warna baru bagi para pekerja di lapangan Sukowati.
"Saya datang kesini untuk memberi dukungan dan apresiasi kepada PT Pertamina EP. Karena melihat tren produksi dari lapangan sukowati yang dioperatori oleh PT Pertamina EP sejak 20 Mei 2018 yang lalu, terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Dari awalnya 6.800 BOPD dalam 3 bulan saja teman - teman PT Pertamina EP bisa meningkatkan produksi hingga menembus 10.000 BOPD", ujar Wahju Utomo Kepala Divisi Exploitation SKK Migas.
Lebih lanjut, Wahju menambahkan bahwa dengan potensi sub surface dan kemauan serta semangat dari tim PT Pertamina EP, SKK Migas berkeyakinan produksi sukowati masih bisa ditingkatkan.
"Dengan kondisi yang ada saat ini mulai dari kesiapan teknis dan sinergi antar fungsi di PT Pertamina EP Asset 4, maka kami meminta agar target produksi Sukowati Field pada 2019 mencapai 20.000 BOPD", jelas Wahju.
Menanggapi arahan dari SKK Migas, Wit Mulya selaku VP Exploitation PT Pertamina EP menyampaikan bahwa mensikapi arahan SKKMigas melalui Kepala Divisi Exploitation untuk target produksi 20.000 BOPD di Sukowati Field, PT Pertamina EP akan melihat potensi yang ada di sukowati untuk mengoptimalkan produksi dan mencapai target yang dicanangkan.
"Kami tentunya sangat senang dengan apresiasi dan dukungan dari SKK Migas dan pihak lainnya untuk kelangsungan produksi Sukowati Field. Terkait dengan target 20.000 BOPD kami akan pelajari lebih lanjut potensi sumur dan sub surface yang ada dan akan kami lakukan upaya terbaik untuk upaya peningkatan produksi tersebut", papar Wit Mulya.
Kondisi Sukowati Field saat ini, tambah Wit, total memiliki 36 Sumur dengan 29 Sumur Aktif, 02 Sumur Injeksi dan 05 Sumur Suspend. "Dalam waktu dekat prioritas kami selain memperbaiki Bonding Cement, akan mengaktifkan sumur - sumur Suspend agar bisa menambah produksi", tambah Wit.
Agus Amperianto, selaku Asset 4 General Manager juga menyampaikan bahwa untuk menjawab tantangan target produksi Sukowati Field 20.000 BOPD, perlu ditingkatkan sinergi antar fungsi untuk bisa sama - sama menterjemahkan strategi bisnis ini dalam implementasi di lapangan. Fokus pada 5 prioritas konsolidasi yaitu :
1. Metode eksploitasi yang sesuai
2. System mata rantai supply pemenuhan barang & jasa
3. Kesiapan sumber daya manusia / SDM
4. Pemenuhan pada aspek perundangan & ketentuan / compliance.
5. Pemerhatian pada upaya-upaya sinergis dan berkesinambungan terhadap upaya pemberdayaan lingkungan & masyarakat.
Per 13 September 2018, kinerja Produksi PT Pertamina EP Asset 4 mencapai 17.328 BOPD atau 123 % diatas target 14.032 BOPD. Capaian produksi tersebut didapatkan dengan penyumbang terbesar dari Sukowati Field yaitu 9.365 BOPD.
Selain sinergi antar fungsi, lanjut Agus, kehandalan fasilitas pendukung dan dukungan sosial dari masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah operasi sangat penting untuk mendukung tercapainya target 20.000 BOPD ini.
"Karena apabila secara potensi sumur ada namun fasilitas pendukung dan kondisi sosial masyarakat sekitar kurang siap maka akan mustahil untuk tercapai. Maka dari itu semua pihak harus sinergi dengan baik dan menterjemahkan strategi yang tepat untuk memenuhi target tersebut", tegas Agus.
Senada dengan yang disampaikan PT Pertamina EP terkait penanganan sosial, SKK Migas juga menghimbau agar terkait kondisi sosial, kita harus bersinergi dan membina hubungan baik dengan masyarakat disekitar wilayah operasi.
"Karena kita beroperasi dan bekerja ditengah-tengah masyarakat. Bila kita tidak membina hubungan baik pasti dampaknya berpengaruh kepada operasi. Kami harapkan momentum peningkatan produksi dan pembinaan hubungan baik dengan masyarakat yang bagus ini agar dijaga sehingga target 20.000 BOPD bisa tercapai", himbau Wahju.