Madura, 12 Juni 2021 - Taman Wisata Laut Labuhan, merupakan program pengembangan masyarakat binaan PHE WMO yang termasuk dalam Zona 11 Regional Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur Wilayah Subholding Upstream Pertamina.
Taman Wisata Laut Labuhan berfokus pada kegiatan konservasi mangrove dan terumbu karang yang terletak di Dusun Masaran, Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan.
"Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2018 dan memiliki luas wilayah yang dituangkan dalam Surat Keputusan Konservasi Kepala Desa seluas 8ha", ujar Iwan Ridwan Faizal, Manager Relation Regional Jawa Timur dan Indonesia Bag Timur Subholding Upstream Pertamina.
Lebih lanjut, Iwan menambahkan bahwa kegiatan pengembangan yang dilakukan di Taman Wisata Laut Labuhan, nyatanya telah mendukung upaya pencapaian Program Kampung Iklim (PROKLIM) yang telah dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Dusun Masaran direkomendasikan sebagai dusun Kampung Iklim pada tahun 2021. Keikutsertaan Dusun Masaran menjadi dusun kampung iklim merupakan yang pertama di wilayah Kabupaten Bangkalan. Usulan Dusun Masaran sebagai kampung iklim, dilakukan oleh PHE WMO, yang bekerja sama dengan DLH Kabupaten Bangkalan dan DLH Provinsi Jawa Timur", tambah Iwan.
Pengembangan program Taman Wisata Laut Labuhan yang telah dilaksanakan selama 4 tahun ini, telah memberikan kontribusi terhadap pencegahan perubahan iklim.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pengembangan program Taman Wisata Laut Labuhan sebagai upaya pencegahan perubahan iklim diantaranya yaitu konservasi mangrove melalui penanaman mangrove dan cemara laut lebih dari 20.000 pohon, konservasi terumbu karang melalui penanaman fragmen transplant karang sebanyak 877 fragmen, pembuatan tracking dan dermaga sepanjang 350 meter, pelaksanaan 3R melalui pemanfaatan limbah casing protector serta pengumpulan sampah di wilayah lokasi program, dan program lainnya.
“Kami akan terus berusaha untuk mengembangkan program taman laut labuhan ini, agar program ini dapat semakin menunjukan kontribusinya baik untuk masyarakat maupun untuk lingkungan sekitar”, kata Iwan.
Dalam kesempatan yang sama, Eko, plt DLH Bangkalan juga menjelaskan bahwa DLH Bangkalan akan mendukung dan berupaya semaksimal mungkin untuk menyukseskan kegiatan tersebut, agar kedepannya bisa berkonsolidasi untuk mendukung upaya-upaya dalam mengatasi perubahan iklim.
“Dengan adanya antusias dari PHE WMO dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, kami sangat senang dan setuju ketika PHE WMO mengusulkan Dusun Masaran, Desa Labuhan menjadi lokasi Desa Proklim.” ujar Eko Marianto, Plh. Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kab Bangkalan.