Tanjung Uban, Bintan, 15 September 2018 – PT Pertamina (Persero) memiliki 10 Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Utama yang menerima FAME (Fatty Acid Methyl Eter) dan menyalurkan *Biosolar* 20 persen (B20) ke TBBM di sekitarnya. Salah satunya Terminal BBM Tanjung Uban, di Bintan.
Direktur Logisitk Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo, menjelaskan TBBM Tanjung Uban sebagai Terminal Utama diestimasikan menyerap FAME sekitar 8.700 KL per-bulan. FAME yang diblending dengan Solar menjadi *Biosolar* B20, selanjutnya didistribusikan ke sejumlah TBBM sekitarnya antara lain TBBM Kijang, Kabil-Batam, dan Natuna.
“Terminal BBM Utama ini tidak hanya menyalurkan B20 ke TBBM tetapi juga *melayani kebutuhan B20 untuk* SPBU, SPBB (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker), dan *konsumen industri setempat*. Kami memiliki 10 TBBM Utama yang fungsinya sama dengan TBBM Tanjung Uban ini,”kata Gandhi Sriwidodo.
Ke - sepuluh TBBM yang menjadi urat nadi penyaluran B20 Pertamina selain Tanjung Uban, yakni Surabaya, Tanjung Wangi, Manggis, Kupang, Pontianak, Makassar, Bau-Bau, Bitung dan Wayame Ambon.
Terminal BBM Tanjung Uban, dibangun di atas area seluas 247 Ha, Terminal BBM Tanjung Uban, lanjut Gandhi, saat ini memiliki tangki timbun dengan kapasitas *total* sekitar 200.000 KL, dilengkapi dengan fasilitas blending, dan diperkuat dengan 7 *dermaga* untuk *operasional* penerimaan dan pengiriman berbagai produk BBM dan LPG.
Selain *Biosolar* B20, TBBM Tanjung Uban ini juga menyalurkan bahan bakar jenis Premium, Kerosine, dan Pertamax *Turbo* yang didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan BBM di Sumatra bagian utara, Sumatera bagian selatan, dan Kalimantan Barat.
“Tanjung Ubah memiliki peran yang sangat strategis untuk menyediakan energi, khususnya BBM bagi masyarakat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, dan sekitarnya,”katanya