Implementasi Tiga Pilar Utama Transisi Energi untuk Hadapi Perubahan Iklim
JAKARTA - Pertamina kembali menggelar Webinar of the B20 Energy, Sustainability, and Climate Task Force untuk yang ketiga kalinya dengan mengusung tema “Accelerate the Transition of Sustainable Energy Use” yang akan dilaksanakan pada Rabu, 10 Agustus 2022 secara virtual dan live streaming di Youtube Pertamina.
Sasha Winzenried Energy, Utilities & Resources Leader PwC Indonesia membuka acara tersebut. “Kami dari PwC sangat senang menjadi tuan rumah dari acara ini. Transisi energi menjadi tantangan bagi dunia saat ini, sangat penting bagi pelaku bisnis bersama pemerintah untuk memastikan bahwa target yang telah ditetapkan untuk membatasi pemanasan global dapat terwujud sekaligus memastikan keberlanjutan bisnis kita saat ini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Shinta Kamdani Chair of B20 Indonesia. “Kami B20 sebagai grup yang melibatkan lebih dari 2.000 bisnis terkemuka dan investor di komunitas dari seluruh dunia siap untuk mendorong transformasi ekonomi global,” ujarnya.
Sementara itu, Arsjad Rasjid Ketua Umum Kadin Indonesia menjelaskan, pada pertemuan ini dibahas tentang feedback rekomendasi kebijakan pertama secara resmi. “Kami sepenuhnya setuju bahwa transisi ke energi bersih dan berkelanjutan adalah satu-satunya cara untuk menghindari memburuknya perubahan iklim dan bencana global,” katanya.
Ia melanjutkan bahwa tantangan dalam upaya tersebut ialah pembiayaan sehingga dibutuhkan kerja sama dari dunia global terutama untuk membantu dan mendukung negara berkembang.
Senada dengan hal tersebut, dalam keynote speechnya Nicke Widyawati Chair of B20 Energy, Sustainability & Climate Task Force and President Director & CEO of Pertamina menyampaikan bahwa pembiayaan merupakan salah satu pilar dari tiga pilar penting dalam transisi energi.
“Pilar yang pertama ialah mengamankan aksesibilitas energi, kedua peningkatan teknologi energi cerdas dan bersih. Ketiga, pembiayaan energi lanjutan.” Ujar Nicke.
Nicke juga memaparkan rekomendasi-rekomendasi tindakan prioritas dari pilar tersebut. Pertama, mempercepat transisi ke penggunaan energi berkelanjutan dengan mengurangi intensitas karbon. Kedua, rekomendasi percepatan mitigasi emisi karbon dari sektor ekonomi yang sulit dikurangi, di mana pemerintah dapat melihat peningkatan adopsi biofuel dan hidrogen biru dan hijau. Ketiga, pembiayaan serta teknologi dan inovasi.
Dalam acara webinar ini juga diumumkan top 10 finalists of the Energy, Sustainability, and Climate International Essay Competition.•IN
{{ selectedMainItem.extraDescription }}
{{ selectedMainItem.extraDescription }}