INISIATIF BLUE CARBON, UPAYA AKSELERASI TARGET NET ZERO INDONESIA
Sebagai salah satu perusahaan energi nasional terbesar di dunia, Pertamina memiliki tanggung jawab langsung untuk beberapa Tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama terkait ekonomi, energi, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Pertamina memiliki 10 Fokus Keberlanjutan dan 15 Inisiatif Program Keberlanjutan. Salah satu inisiatifnya adalah proyek Blue Carbon, yakni solusi berbasis alam (Nature Based Solution) berupa pengembalian dan pemulihan ekosistem pesisir dan laut yang dapat berkontribusi dalam target Net Zero Emission.
Ekosistem Blue Carbon (mangrove dan lamun) 10 kali lebih efisien dalam menyerap karbon dibandingkan ekosistem terestrial. Selain itu, Blue Carbon memiliki potensi untuk mengurangi 30 juta ton emisi karbon per tahun.
Proyek Blue Carbon Pertamina tersebar di beberapa lokasi di Indonesia, seperti di Bontang Mahakam, Blora, Lembata, dan Cendrawasih Kwatisore. Tujuan dari proyek ini adalah untuk melindungi keanekaragaman hayati, climate action, dan pengembangan masyarakat.
10 Kali Lebih Efisien | Potensi 30 Juta Ton Per Tahun | |
Ekosistem Blue Carbon (mangrove dan lamun) dapat menyerap lebih banyak karbon dibandingkan ekosistem terestrial. | Emisi karbon dapat dikurangi dengan melakukan mitigasi tingkat kehilangan konversi lahan mangrove di Indonesia sebanyak 2% per tahun. |
{{ selectedMainItem.extraDescription }}
{{ selectedMainItem.extraDescription }}