Beri Banyak Ruang Promosi, Bordir dan Sulaman Putri Ayu Khas Bukittinggi Makin Tenar

Jakarta, 5 Maret 2021 – Pertamina membina hampir seluruh sektor usaha mikro dan kecil (UMK) melalui Program Kemitraan. Para UMK yang menjadi mitra binaan ini kemudian didampingi hingga menjadi UMK naik kelas. Percepatan UMK naik kelas ini dilaksanakan salah satunya melalui program Pertamina UMK Academy yang digelar pada akhir tahun 2020 lalu.

Desi Oktavia, menjadi salah satu dari ratusan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Pemilik Sulaman & Bordiran Putri Ayu ini dinyatakan lulus dan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dalam kelas Go Global. “Bersyukur mendapat kesempatan ini, banyak mendapat pengetahuan untuk ekspor dan kami siap untuk melakukan itu,” katanya.

Ia sangat berharap sulam dan bordir dapat terdengar gaungnya hingga ranah internasional. Sebab, sulam dan bordir Bukittinggi memiliki ciri khas berbeda dengan yang lain. Hasil sulam dan bordirnya memiliki tekstur lebih padat dan halus. Lantaran bordirnya yang cantik, maka material yang dipilih harus lebih light. Maka dari itu Sulaman & Bordiran Putri Ayu mampu bersaing dengan bisnis lainnya.

Keinginannya untuk mengekspor produk bordir dan sulaman timbul setelah ia mengikuti pameran di luar negeri. Setidaknya beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pernah disinggahi untuk memamerkan produknya. “Negara-negara rumpun melayu menjadi target kami jika ada kesempatan untuk ekspor nantinya,” tutur dia.

Desi mengisahkan, toko sulaman itu milik turun temurun yang lahir sekitar tahun 80-an. Ibundanya, Mislaili yang merintis awal usaha tersebut. "Dulu itu, ibu jahit sendiri, jualnya dititik di toko kain orang," katanya. Sebelum krisis moneter, harga pakaian jadi sulamannya hanya berkisar Rp 50 ribu. Namun hari ini, harga satu style sulamannya bisa tembus Rp 3,5 juta atau rata-rata paling rendah Rp 600 ribu. 

Sulaman milik Desi mulai menjadi mitra binaan Pertamina sejak tahun 2018. Setahun bergabung, Sulaman Putri Ayu langsung berpartisipasi di ajang International Handicraft Trade Fair (Inacraft) pada April 2019 di Jakarta. Sebuah kesempatan emas yang jarang dinikmati UMK dari Ranah Minang. Apalagi, pameran Inacraft itu dibuka langsung Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh ratusan ribu orang.

Menurut Desi, Pertamina memberikan ruang promosi yang justru di luar ekspektasi para pelaku UMK. Peningkatan pesanan akibat promosi yang masif itupun berdampak pada kebutuhan pegawai. Ia pun banyak merekrut tetangga dan ibu rumah tangga untuk membantu usahanya dengan total 15 orang. Sebagai bentuk implementasi ESG dibidang sosial dan SDGs poin ke-8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto menambahkan, Pertamina akan mendukung pengembangan produk lokal seperti yang dilakukan Desi. UMKM tersebut akan terus dikembangkan dengan skema pembinaan Go Digital, Go Modern, Go Online, hingga Go Global. “Pertamina akan membantu hingga produk budaya bangsa ini bisa go internasional dan dikenal masyarakat dunia, melalui pameran dan upaya penjualan ke luar negeri atau ekspor. Melalui semangat Energizing You, Pertamina selalu memberikan bantuan agar mereka bisa lebih berkembang dan mandiri," tutupnya.

For English version of this news release, please click here

https://pertamina.com/en/news-room/news-release/giving-plenty-of-promotion-space-embroidery-of-putri-ayu-from-bukit-tinggi-gets-more-famous

Share this post