Jakarta, 7 Januari 2021 – PT Pertamina (Persero) melalui Program Kemitraan terus memberi perhatian lebih pada kelangsungan UMKM di Indonesia. Tidak ketinggalan yakni para UMKM di wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Papua Barat. Mereka mendapat pembinaan dan pendampingan layaknya UMKM binaan di wilayah lain agar dapat naik kelas secara progresif.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto menjelaskan, pembinaan UMKM di kedua wilayah ini diwakili oleh Marketing Operasional Region (MOR) VIII Papua dan Refinery Unit (RU) VII Kasim Papua Barat. Kedua wilayah ini dinilai telah melaksanakan pembinaan secara baik kepada seluruh mitra binaannya.
“Tahun 2020 merupakan tahun pertama bagi RU VII untuk melaksanakan Program Kemitraan dan membina UMKM, di mana di tahun-tahun sebelumnya dilakukan oleh MOR VIII. Meski begitu, baik MOR VIII maupun RU VII terus berkolaborasi dalam melaksanakan tugas dalam membina mitra UMKM,” jelas Agus.
Selama tahun 2020, RU VII dan MOR VIII telah menyalurkan modal usaha dengan total sekitar Rp 25 miliar. Dana tersebut didistribusikan kepada 427 mitra binaan di Papua dan Papua Barat yang mayoritas bergerak dalam bidang perdagangan dan pertanian. Seluruhnya didukung untuk dapat naik kelas dengan beberapa pembinaan yang diberikan.
Agus menambahkan, penyaluran di wilayah Papua dan Papua Barat salah satunya juga ditujukan agar UMKM Timur Indonesia dapat segera bangkit dari dampak pandemi. Melalui bantuan modal usaha ini, Pertamina ingin membantu agar market growth wilayah timur dapat beranjak naik. “Sehingga para UMKM binaan bisa menembus pasar di luar Provinsi Papua dan Papua Barat. Bahkan seluruh Indonesia atau mancanegara,” tegasnya.
Sherly Waromi, salah satu UMKM binaan RU VII ini mengaku senang menjadi mitra binaan Pertamina. Pemilik pangkalan minyak tanah ini berencana menggunakan pinjaman modal yang didapat untuk memperluas usahanya ke bidang perdagangan lain, yakni berupa peralatan olahraga. “Semoga bisa lebih besar dan mempekerjakan banyak orang. Sehingga bisa membantu warga sekitar mendapatkan penghasilan,” tuturnya.
Berbeda lagi dengan Steven Ibo, mitra binaan MOR VIII ini mengatakan, modal bergulir yang diterima digunakan untuk meningkatkan volume usahnya yang bergerak dalam produksi Virgin Coconut Oil (VCO) menjadi sabun VCO, Kapsul VCO dan sabun buah merah. "Bantuan dari Pertamina akan dijadikan modal kerja dalam memproduksi lebih banyak lagi sabun dan minyak kelapa murni, apalagi kini, permintaan dari produksi kami sedang tinggi," ujar Steven.
Menurut Agus, hal ini merupakan cerminan dari penerapan Goal 8 SDGs, yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertamina akan terus mendukung para UMKM agar lebih tangguh dan mandiri. “Dengan roadmap pembinaan Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global, Pertamina akan mendorong para UMKM binaan untuk naik kelas,” tutupnya.
For English version of this news release, please click here