Jakarta, 13 Maret 2021 - Pertamina melalui Program Kemitraan senantiasa menanamkan optimisme kepada UMK binaan dalam setiap program pembinaannya. Mereka akan didampingi hingga bisa mencapai tujuan menjadi UMK naik kelas hingga kancah global. Semangat ini yang membuat para UMK termotivasi dan tergerak untuk terus dapat berkembang.
Inilah yang dirasakan Tengku Fahlia pemilik UMK Cha Dear binaan Pertamina. Meski sempat mengalami kemunduran akibat terbakarnya sejumlah pasar tradisional di Sumatera yang merenggut seluruh produknya, ia tak lantas patah semangat. Dengan modal yang tersisa, ia pun membangun kembali usaha produksi sepatu kulit yang ia rintis sejak tahun 2000 tersebut. “Saya pikir saya bisa bangkit kembali dengan cara membuat produk sepatu yang sedang tren di jaman itu,” ujarnya.
Benar saja, Pesanan pun mengalir. Sebagian distributor minta sepatu kulit asli. Ia pun merekrut tenaga kerja. Diajarinya bikin sepatu. “Kalau orangnya punya kemauan, membuat sepatu itu bisa dipelajari,” imbuhnya. Hingga akhirnya lambat laun ia memiliki sekitar 25 orang karyawan yang ikut membantunya. Ha ini sesuai dengan implementasi SDGs poin 8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung perekonomian, serta penerapan ESG dibidang sosial.
Dalam dua bulan, produksinya naik menjadi 200 pasang per minggu. Sepatu-sepatu produksinya banyak dipasok ke toko-toko di sejumlah mall, hingga supermarket besar. Sepatu buatannya jarang retur. “Saya menerapkan quality control yang ketat,” ungkapnya membuka rahasia. Hal inilah yang membuat sepatu produksinya dikenal dengan kualitasnya yang bagus.
Selain di pasarkan di dalam negeri, sepatu yang di produksi di Jalan AR Hakim, Gang Langgar Lorong Bahagia, Medan ini juga sudah dipasarkan hingga Negeri Jiran Malaysia. Dengan menjadi binaan Pertamina, Fahlia berharap ia bisa mengembangkan sayap untuk dapat mengekspor produknya ke berbagai negara lainnya.
Dengan harga produk yang relatif murah yakni sekitar Rp 55 ribu hingga Rp 100 ribu per pasangnya, Fahlia mampu mengantongi omzet yang cukup fantastis. Dalam setahun, ia mampu memperoleh keuntungan hingga Rp 1,5 miliar. “Semoga bisa terus berkembang agar menyediakan banyak lapangan kerja juga, terutama untuk ibu-ibu rumah tangga,” tutupnya.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto menambahkan, Pertamina akan mendukung pengembangan produk-produk lokal seperti yang dilakukan Tengku Fahlia. Sehingga dapat mendukung kemajuan potensi ekonomi daerah hingga nasional bahkan luar negeri. “Pertamina akan terus berupaya menjadi mitra binaannya menjadi UKM naik kelas hingga Go Global” tandasnya.**
For English version of this news release, please click here