Terwujudnya ekonomi global inovatif berarti ikut serta dalam menghadapi paradigma baru ketahanan energi. Ketahanan energi adalah hal mendesak yang mengharuskan sumber daya energi yang tak berkelanjutan, seperti bahan bakar fosil, diganti dengan energi berkelanjutan sehingga tidak menyebabkan perubahan iklim ekstrem yang membahayakan bumi.
Dalam mewujudkan net zero, ketahanan energi menjadi semakin penting. Masalah ketahanan energi mencakup munculnya gangguan dan terpicunya volatilitas harga karena pasokan minyak dan gas terfokus pada beberapa produsen berbiaya rendah dengan jejak karbon rendah, bergesernya kebutuhan untuk mewujudkan ketahanan ketersediaan bahan bakar ke critical mineral, dan lebih banyak lagi peran utama dari ketahanan listrik karena meningkatnya elektrifikasi.
B20 Indonesia bertujuan untuk lebih memperjelas pentingnya memastikan pasokan bahan bakar terus mengalir dan tetap andal serta memastikan komoditas penting terkait energi dengan harga terjangkau.
Penerapan energi terbarukan membawa manfaat besar bagi ketahanan energi, tetapi membutuhkan perubahan dalam kebijakan dan bentuk pasar. B20 tahun ini berupaya mempercepat transisi ke energi berkelanjutan yang adil dalam mengatasi kemiskinan energi.
(President Director & CEO PT Pertamina (Persero))
Nicke Widyawati menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Nicke merupakan lulusan Hukum Bisnis – Universitas Padjadjaran (S2) tahun 2009 dan Teknik Industri – ITB (S1) tahun 1991. Eksekutif di berbagai tempat sejak tahun 2009, sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke dipercaya sebagai Direktur SDM Pertamina dan pernah menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero).
(Managing Director of PT Jababeka Infrastruktur)
Agung Wicaksono adalah Managing Director PT Jababeka Infrastruktur. Agung juga seorang pengajar di Sekolah Bisnis & Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dan salah satu pendiri Pusat Kebijakan dan Manajemen Publik. Pada 2016-2018, Agung ditunjuk oleh Gubernur Jakarta menjadi COO MRT Jakarta, badan usaha milik pemerintah kota yang bertugas mengoperasikan MRT pertama di Indonesia. Pada 2018-2020, Agung dipromosikan menjadi CEO Transportasi Jakarta, operator jaringan bus rapid transit terbesar di dunia.
Dari tahun 2014 hingga 2016 ditugaskan oleh Menteri ESDM sebagai Wakil Ketua PMO untuk Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW, serta anggota Unit Manajemen Kinerja kementerian. Agung juga pernah menjadi anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Pada masa pemerintahan SBY, Agung pernah menjadi Asisten Khusus Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).
Agung meraih gelar PhD Manajemen Internasional di University of St. Gallen, Swiss, dengan disertasi yag mengusung tentang Tata Kelola Perusahaan Badan Usaha Milik Negara di Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Setelah meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari ITB, Tim Reformasi Tata Kelola Migas memperoleh gelar MSc dari Hamburg University of Technology (TUHH), Jerman.
(Senior Vice President, Research, Technology & Innovation at PT Pertamina (Persero))
Oki Muraza adalah Senior Vice President Research & Technology Innovation Pertamina (Persero). Meraih gelar PhD dari Eindhoven University of Technology, MSc dari TU Delft, dan BSc di bidang Teknik Kimia dari ITB. Oki adalah salah satu dari World’s top 2% influential Energy scientists worldwide by Stanford University pada tahun 2020. Oki telah berkecimpung lebih dari 20 tahun di industri energi.
(CEO of ACWA Power)
Memanfaatkan pola pikir investor jangka panjang dan fokus meminimalkan biaya, Paddy Padmanathan, Presiden & CEO ACWA Power telah menciptakan pengembang, investor, dan operator pembangkit listrik dan pabrik produksi air desalinasi terkemuka di dunia dan sekarang fasilitas produksi hidrogen hijau skala pertama, semua bernilai US$66 Miliar yang mempekerjakan 3500 orang di 16 negara di tiga benua.
(President and CEO Mitsubishi Heavy Industries, Ltd.)
Seiji Izumisawa adalah Anggota Dewan dan, sejak April 2019, ditunjuk sebagai Presiden dan CEO grup industri terkemuka, Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. (MHI). Sebelum menjadi CEO, Seiji adalah Chief Strategy Officer. Selain lebih dari 20 tahun di Kantor Pusat Teknis MHI, Seiji juga bekerja di Departemen Proyek Luar Angkasa dan menjabat sebagai Pejabat Eksekutif Senior dan Anggota Dewan di Mitsubishi Motors Corp.
(CEO at Raízen)
Ricardo Mussa adalah CEO di Raízen, sebuah perusahaan energi terintegrasi yang berkomitmen pada keberlanjutan. Lulus dari pendidikan Teknik Produksi, Escola Politécnica da Universidade de São Paulo, dan Ricardo telah bekerja untuk perusahaan multinasional seperti Unilever dan Danone. Pada tahun 2007, Ricardo bergabung dengan Cosan sebagai salah satu pendiri, dan CEO selama 5 tahun di Radar, sebuah perusahaan yang didedikasikan untuk berinvestasi di lahan pertanian yang memiliki potensi tinggi. Pada tahun 2014, Ricardo menjabat sebagai CEO di Moove, bisnis Pelumas Cosan, yang beroperasi di 6 negara termasuk Eropa dan Amerika Latin. Pada tahun 2017, Ricardo menjabat sebagai wakil presiden eksekutif Logistik, Distribusi, & Perdagangan di Raízen. Pada tahun 2020, Ricardo menjadi CEO di Raízen dan sekarang memimpin tim dengan 29 ribu orang.
(Chairman of the Board at ENGIE SA)
Jean-Pierre Clamadieu diangkat sebagai Ketua Dewan Direksi Engie pada Mei 2018. Dia telah menjadi CEO dan anggota Dewan Solvay dari 2012 hingga 2019. Jean-Pierre bergabung pada September 2011 sebagai anggota Komite Eksekutif Solvay setelah akuisisi Rhodia oleh Solvay. Sebelumnya, Jean-Pierre menjabat sebagai Chief Executive Officer Rhodia sejak 2003 dan Ketua Dewan Direksi sejak 2008. Sebelum bergabung dengan industri kimia, Jean-Pierre lulus dari École Nationale Supérieure des Mines de Paris dan berkarir selama sembilan tahun di French Civil Service, termasuk sebagai penasehat Menteri Tenaga Kerja. Jean-Pierre Clamadieu adalah Ketua Dewan Opéra de Paris, anggota Dewan Direksi Axaand Airbus. Dia telah menjadi Presiden Dewan Industri Kimia Eropa (CEFIC) antara 2014 dan 2016 dan anggota Dewan Direksi Dewan Internasional Asosiasi Kimia (ICCA). Jean-Pierre Clamadieu juga adalah Ketua Komisi Pembangunan Berkelanjutan MEDEF dari 2007 hingga 2014.
(CEO of PT Vale Indonesia TbK)
Febriany Eddy berpengalaman lebih dari dua puluh tahun kerja dengan cakupan internasional di industri pertambangan serta keuangan. Febriany menjabat sebagai CFO Vale Indonesia selama lebih dari 5 tahun dan dipromosikan menjadi Deputy CEO pada Januari 2019. Febriany diangkat menjadi CEO pada akhir April 2021. Sebelum menjabat sebagai CFO, Febriany bekerja di Vale Base Metal Regional Office untuk Asia Pasifik dan Afrika yang berbasis di Brisbane, Australia, mengawasi operasi di Indonesia, Kaledonia Baru, Jepang, Cina, Taiwan, dan Zambia. Febriany telah bersama Vale selama lebih dari 14 tahun. Sebelum di Vale, Febriany bekerja di PricewaterhouseCoopers (PWC) Jakarta dan Amsterdam. Meraih gelar MBA dari UCLA Anderson dan NUS Singapore. Febriany meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia. Beliau juga adalah seorang Certified Public Accountant – Indonesia dan Australia. Febriany adalah ibu dari dua anak yang cantik, Kyra dan Evan Day. Febriany juga baru saja dinobatkan sebagai Asia’s Top Sustainability Superwomen 2019, bersama dengan 26 pemimpin wanita luar biasa lainnya dari 11 negara di Asia.
(CEO of Accenture in Growth Markets)
Gianfranco Casati adalah Chief Executive Officer—Growth Markets yang bertanggung jawab untuk mengelola bisnis Accenture di Asia Pasifik, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Gianfranco dan para pemimpin di seluruh belahan dunia dengan empat bisnis horizontal Accenture—Strategi & Konsultasi, Interaktif, Teknologi, Operasi—berkolaborasi untuk menetapkan prioritas jangka panjang pada kawasan-kawasan tertentu. Bekerja sama dengan klien menyusun strategi dan menciptakan bisnis untuk kesuksesan yang berkelanjutan. Demi mewujudkannya, mereka membentuk "One Accenture" untuk menciptakan solusi yang relevan bagi klien dan pelanggan klien mereka pada tingkat lokal.
Visi Gianfranco adalah agar Accenture menjadi pusat transformasi dari "digital everywhere", untuk membantu klien mereka dalam pemanfaatan ruang tumbuh di masa yang akan datang. Dengan pemikiran ini, Gianfranco dan para pemimpin lainnya menjalankan rencana yang ambisius untuk memperluas jaringan pusat inovasi seluruh negara di Growth Markets. Mereka juga memimpin tugas untuk mengamankan sejumlah akuisisi, yang semuanya membantu meningkatkan tenaga kerja kolektif dan keahlian yang dibutuhkan Accenture di seluruh wilayah. Investasi ini memungkinkan bisnis mereka di Growth Markets tumbuh dua digit dari tahun-ke-tahun selama beberapa tahun terakhir.
Sebelum menduduki jabatannya saat ini, Gianfranco adalah Group Chief Executive dari grup operasi Produk Accenture, yang melayani klien bidang penerbangan, pengiriman, & perjalanan; otomotif; barang & jasa konsumen; peralatan Industri; layanan infrastruktur & transportasi; life science; dan industri ritel. Banyak klien secara global yang telah dia layani selama karirnya bersama Accenture di antaranya adalah Pirelli, Alcatel, Siemens dan Sony.
Gianfranco bergabung dengan Accenture lebih dari tiga dekade lalu dan menjadi mitra pada tahun 1994. Gianfranco adalah anggota Komite Manajemen Global Accenture yang meraih gelar di bidang ekonomi dari Universitas Pavia di Italia dan saat ini tinggal di Singapura.*
(Senior Vice President - Downstream of Saudi Aramco)
Mohammed Y. Al Qahtani adalah Senior Vice President Hilir di Saudi Aramco, sejak September 13, 2020.
Selain memimpin organisasi Hilir, Al Qahtani menjabat sebagai Direktur AramcoTrading Company, Motiva Enterprises, Saudi Aramco Jubail Refinery Company, dan King Salman Energy City Development Company. Al Qahtani juga merupakan anggota dewan dari Dhahran Techno Valley Holding Company, Saudi Arabian Mining Company (Ma'aden), Gulf Petrochemicals and Chemicals Association, serta Pengerang Refining Company Sdn Bhd dan Pengerang Petrochemical Sdn Bhd (dikenal juga sebagai PRefChem).
Al Qahtani adalah Wakil Ketua Dewan Pengawas the King Fahd University of Petroleum & Minerals. Al Qahtani juga adalah anggota Dewan Penasihat untuk Kamar Dagang Bilateral AS-Arab. Selain itu, Al Qahtani pernah menjabat sebagai salah satu Saudi Council of Engineers, Arabian Geophysical & Surveying Company Ltd., dan International Society of Petroleum Engineers.
Selama karirnya di Saudi Aramco, Al Qahtani telah menunjukkan kepemimpinan yang fleksibel dalam berbagai peran yang mencakup sektor korporasi, hulu, dan hilir. Pada tahun 2008, Al Qahtani diangkat sebagai Chief Petroleum Engineer Saudi Aramco. Pada tahun 2009, Al Qahtani menjabat sebagai direktur eksekutif dan kemudian wakil presiden Teknik & Pengembangan Perminyakan, lalu selanjutnya sebagai Vice President of Saudi Aramco Corporate Affairs dan Vice President of Corporate Planning. Pada tahun 2016, Al Qahtani menjadi anggota manajemen perusahaan dan diangkat sebagai Senior Vice President Hulu, posisi yang dipegangnya sampai dengan perannya saat ini di Hilir.
Al Qahtani memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang teknik perminyakan dari King Fahad University of Petroleum & Minerals pada tahun 1988, diikuti oleh gelar Master dan Doktor di bidang yang sama dari University of Southern California pada tahun 1992 dan 1996. Al Qahtani telah mengambil bagian dalam program pelatihan kepemimpinan dan manajemen, termasuk Program Kepemimpinan IMD di Lausanne, Swiss; Seminar Pengembangan Manajemen Saudi Aramco di Washington, D.C.; Seminar Ekonomi Minyak di London; program Pengembangan dan Pelatihan Karir di Bahrain; dan Oxford Energy Seminar di London.
(Chairman of Sinopec Group)
Dr. Ma berpengalaman pada bidang geologi minyak bumi. Ia ditunjuk sebagai Managing Director of Exploration and Production Department di Sinopec Corp. pada Mei 2008. Pada Juli 2010, ia menjabat sebagai Deputy Chief Geologist di Sinopec Corp. Pada Agustus 2013, ia ditunjuk sebagai Chief Geologist di Sinopec Corp. Pada Desember 2015, ia menjabat sebagai Vice President di Sinopec Group dan ditunjuk sebagai Senior Vice President di Sinopec Corp. Pada Februari 2016, ia terpilih sebagai Director di Sinopec Corp. Pada Oktober 2018, dia ditunjuk sebagai President di Sinopec Corp. Pada April 2019, ia ditunjuk sebagai Director of the Board dan President di Sinopec Group.
Lalu pada November 2021, ia ditunjuk sebagai Chairman of Sinopec Group.
{{ selectedMainItem.extraDescription }}
{{ selectedMainItem.extraDescription }}